• beritabjtp

Negara manakah yang termasuk dalam pasar mainan “One Belt, One Road” yang memiliki potensi lebih besar?

Pasar RCEP memiliki potensi yang besar

Negara anggota RCEP meliputi 10 negara ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, Brunei, Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam, dan 5 negara antara lain Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru. Bagi perusahaan-perusahaan yang produknya telah lama mengandalkan pasar Eropa dan Amerika, nampaknya terdapat ruang pertumbuhan yang lebih besar di masa depan dengan aktif memperluas pasar negara-negara anggota RCEP, khususnya pasar negara-negara ASEAN.

Pertama, basis penduduknya besar dan potensi konsumsinya mencukupi. ASEAN adalah salah satu kawasan dengan populasi terpadat di dunia. Rata-rata setiap keluarga di negara-negara ASEAN mempunyai dua anak atau lebih, dan rata-rata usia penduduknya kurang dari 40 tahun. Jumlah penduduknya yang masih muda dan daya beli yang kuat membuat permintaan konsumen terhadap mainan anak di wilayah ini sangat besar.

Kedua, perekonomian dan kemauan mengkonsumsi mainan meningkat. Pertumbuhan ekonomi akan sangat mendukung konsumsi budaya dan hiburan. Selain itu, beberapa negara ASEAN merupakan negara berbahasa Inggris dengan budaya festival Barat yang kuat. Masyarakat antusias untuk mengadakan berbagai pesta, baik itu hari kasih sayang, halloween, natal dan hari raya lainnya, ataupun hari ulang tahun, upacara wisuda bahkan hari penerimaan surat penerimaan seringkali dirayakan dengan pesta besar maupun kecil, sehingga permintaan pasar sangat besar. untuk mainan dan perlengkapan pesta lainnya.

Selain itu, berkat tersebarnya media sosial seperti TikTok di Internet, produk-produk trendi seperti mainan blind box juga sangat populer di kalangan konsumen di negara-negara anggota RCEP.

RCEP

Ikhtisar pasar utama

Setelah mempelajari secara cermat informasi dari semua pihak, potensi konsumsi tersebutpasar mainandi negara-negara di bawah ASEAN relatif besar.

Singapura: Meskipun Singapura berpenduduk hanya 5,64 juta jiwa, Singapura merupakan negara maju secara ekonomi di antara negara-negara anggota ASEAN. Warganya mempunyai daya beli yang kuat. Harga satuan mainan lebih tinggi dibandingkan di negara Asia lainnya. Saat membeli mainan, konsumen menaruh perhatian besar pada merek dan atribut IP produk. Penduduk Singapura memiliki kesadaran lingkungan yang kuat. Sekalipun harganya relatif tinggi, produk tersebut tetap ada pasarnya asalkan dipromosikan dengan baik.

Indonesia: Beberapa analis mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi pasar dengan pertumbuhan tercepat untuk penjualan mainan dan permainan tradisional di kawasan Asia-Pasifik dalam waktu lima tahun.

Vietnam: Ketika orang tua semakin memperhatikan pendidikan anak-anak mereka, permintaan mainan edukatif sangat tinggi di Vietnam. Mainan untuk coding, robotika, dan keterampilan STEM lainnya sangat populer.

PETA ASEAN

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan

Meskipun potensi pasar mainan di negara-negara RCEP sangat besar, persaingan dalam industri ini juga sangat besar. Cara tercepat bagi merek mainan Tiongkok untuk memasuki pasar RCEP adalah melalui jalur tradisional seperti Canton Fair, Shenzhen International Toy Fair, dan Hong Kong Toy Fair, melalui platform e-commerce, atau melalui format bisnis baru seperti e-commerce lintas batas. -perdagangan dan streaming langsung. Ini juga merupakan pilihan untuk membuka pasar secara langsung dengan produk berbiaya rendah dan berkualitas tinggi, dan biaya salurannya relatif rendah dan hasilnya bagus. Faktanya, e-commerce lintas batas telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan telah menjadi salah satu kekuatan utama ekspor mainan Tiongkok. Laporan dari sebuah platform e-commerce menyebutkan bahwa penjualan mainan di platform tersebut di pasar Asia Tenggara akan meningkat secara eksponensial pada tahun 2022.


Waktu posting: 19 Maret 2024